3 Kunci untuk Gagal Total (+Saran Mengubah Jadi Kunci Sukses)

rio_kunci suksesSangat menyenangkan mendengar kisah-kisah sukses seseorang. Jika ukurannya adalah finansial, banyak diantaranya masih berusia sangat muda sudah menjadi miliuner, padahal dia berangkat dari nol. Merry Riana misalnya, sebelum menggenggam jutaan dolar, dia sempat terlunta-lunta di kampusnya. Jika ukurannya adalah keahlian, Rio Haryanto sudah menjejakkan kakinya di puncak tertinggi kasta balap mobil, padahal usianya belum sampai 25 tahun. Mereka adalah orang-orang yang sudah menggenggam kunci sukses.

Di sisi lain, kita yang mungkin sudah berusia 30an, 40an, 50an, atau 60an tahun bahkan, masih merasa segitu-segitu saja, padahal ibaratnya sudah melakukan berbagai hal mencoba berbagai cara.

Jangan-jangan, ada yang salah dengan cara berpikir kita, sehingga tindakan kita pun ikut salah. Mari kita bedah satu persatu, semoga kita bisa lebih waspada dan mengatasi cara pikir yang salah tersebut.

Continue reading

Innovation Lab: Metode Pengumpulan Ide Tidak Terstruktur yang Powerful

Jerman adalah gudangnya ide. Mereka berani melakukan eksperimen untuk menguji metode pengumpulan ide yang mereka pikirkan. Dalam Innovation Lab, sejumlah orang yang tidak saling kenal, dari berbagai ras, negara, latar belakang, berkumpul tanpa brief apapun. Hasilnya, intensi yang sama akan membawa orang-orang tersebut menemukan masalah bersama, dan mencari berbagai ide untuk memecahkannya.

innovation lab

Menginjak tanah Bavaria tanggal 1 November 2012, tengah hari. Mengantisipasi hari berikutnya akan padat dengan jadwal training, kami pun memutuskan untuk menghabiskan sore untuk menelusuri beberapa tempat di Bonn. Benar, ternyata dua hari berikutnya kami tak punya cukup waktu untuk menikmati kota ini. Innovation Lab menyita waktu dan fisik kami. Seperti apa Innovation Lab itu? Continue reading

Kita Butuh Pemimpin Bengis untuk Hadapi Disruptive Change

Disruptive Change, alias perubahan yang mengganggu, sering dihadapi oleh perusahaan yang sudah mapan. Butuh cara tersendiri menghadapinya.

disruptive change

sumber: www.speedofcreativity(dot)org

Jika dulu di era sebelum internet merajalela, perubahan yang terjadi kebanyakan adalah planned change atau paling banter adalah predictable change. Maka gara-gara internet ini, perubahan yang terjadi menjadi tidak terprediksi, lebih cepat, dan memiliki  daya rusak yang lebih besar terhadap tatanan nyaman yang dihadapi pelaku pasar.

Celakanya, incumbent ini seringkali terlambat untuk merespons perubahan yang terjadi, sehingga ketika mereka melakukan reaksi balasan, terkadang reaksi tersebut terlambat, dan kerusakan besar kadung terjadi. Perubahan bukannya tidak disadari oleh incumbent, namun mereka khawatir jika mereka melakukan inovasi yang radikal atas produknya, akan merusak produk yang saat ini menjadi sawah ladang mereka. Padahal mereka juga sadar bahwa sawah tersebut saat ini sedang digerogoti oleh change yang terjadi di luar.

Blackberry dan Nokia menjadi contoh sahih atas lambatnya merespons sinyal-sinyal kejayaan android ketika itu. Bagaimana cara menghadapinya? Continue reading